Islam Crescent Moon

Jumat, 30 November 2012

RIWAYAT DATU SANGGUL

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh....
Orang banyak mungkin tidak begitu mengenalnya bahkan mungkin jadi tidak mengenal sama sekali,dan mungkin generasi sekarang tidak mengetahui kehidupan Datu Sanggul ini,seorang tokoh panutan dijamannya,ketulusan hatinya dalam melaksanakan ibadah dan ketaqwaannya dalam menegakkan kalimat Allah serta kedigjayaannya membuat terkenal sampai kepelosok negri,ketekunan beliau dalam menuntut ilmu membawanya melanglang buana dari daerah asalnya dipalembang sumatera kedaerah kalimantan,dalam salah satu riwayat nama Datu sanggul adalah Syekh Muhammad Abdush Shamad atau dlm riwayat lainnya mengatakan nama beliau adalah Ahmad Sirajul Huda,beliau hidup sekitar abad ke 18 m bertepatan dengan jaman nya Syekh Muhammad Arsyad Albanjari atau lebih dulu sedikit.

Penyebab beliau berguru kepada Datu Suban gurunya para datu muning yang ada di borneo karena adanya "tanda atau isyarat" yang diperoleh beliau ketika tidur,dikisahkan ketika beliau tidur beliau bermimpi bertemu dengan orang tua yang menjabat tangannya seraya berkata " kalau kamu ingin memperoleh ilmu sejati maka hendaklah kamu mencari dan mempelajarinya kepada Datu Suban yang tinggal dipulau kalimantan dikampung muning pantai jati munggu tayuh tiwadak gumpa didaerah tatakan (daerah rantau kabupaten tapin kalsel)"  setelah mendengar kata kata orang tersebut beliau tersentak dari tidurnya seraya berkata kepada ibundanya yang saat itu berada didekatnya "ibunda dimana orang tua tadi" "sedari tadi tidak ada orang selain ibu dan ananda" jawab ibundanya, kemudian beliau menceritakan mimpinya kepada ibundanya,karena kecintaan beliau kepada ilmu beliau lalu meminta ijin kepada. ibundanya untuk merantau kembali mencari ilmu seperti yang dikatakan orang tua didalam mimpinya tersebut,akhirnya walaupun dengan berat hati ibundanya memberikan ijin dan mendoakannya agar semua yang dicita citakan beliau tercapai.

Singkat cerita akhirnya berangkatlah Syekh Abdush Shamad muda menuju pulau kalimantan dengan menumpang kapal perahu layar,ternyata setelah sampai dikampung muning tatakan rantau,beliau sudah disambut oleh Datu Taming Karsa yang disuruh oleh gurunya yaitu Datu Suban yang mengatakan bahwa hari itu akan datang seorang pemuda dari sumatera yang nantinya akan menjadi muridnya,mereka kemudian berjalan menuju rumah Datu Suban guru sekalian Datu Muning,dan ternyata beliau sudah ditunggu oleh Datu Suban beserta murid murid beliau,beliau kemudian langsung mengangkat Datu Suban sebagai guru sekaligus orang tuanya dan juga mengangkat murid murid Datu Suban yang lainnya sebagai saudara-saudaranya,maksud baik Syekh Abdush Shamad muda diterima Datu Suban dengan senang hati,dan mulai saat itu belajarlah beliau kepada Datu Suban,dan diceritakan karena kecerdasan dan ketekunannya dalam belajar dan ketaatannya kepada gurunya dengan persetujuan murid murid Datu Suban terdahulu akhirnya Datu Suban berkenan memberikan Al-Qur'an segi delapan dan sebuah kitab yang dikenal sekarang dengan Kitab Barencong (baca kisah Datu Sanggul dan Syekh Muhammad Arsyad)

Adapun penamaan Datu Sanggul salah satu riwayat menceritakan karena ketekunan datu sanggul dalam mentaati perintah gurunya dalam Khalwat khusus yang sama artinya dengan "menyanggul" atau menunggu  (turunnya ) ilmu dari Allah SWt ,ada juga yang mengatakan beliau sering menyanggul atau menghadang pasukan tentara belanda diperbatasan kampung muning dan tentara belanda sering kucar kacir dibuatnya,adapun versi lain karena kegemaran beliau menyanggul (menunggu) binatang buruan,ada juga yang mengatakan rambut beliau yang panjang dan selalu disanggul (digelung)..wallahu a'alam...dan mulai saat itu nama beliau dipanggil Datu Sanggul.

Berkat mengamalkan ilmu yang beliau peroleh baik dari guru beliau ataupun dari Kitab Barencong tadi banyaklah beliau mendapatkan kelebihan kelebihan dari Allah SWT,diantaranya beliau kalau sholat jum'ad selalu di Mesjid Al-Haram,dan karna itulah beliau bertemu dengan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang pada saat itu sedang menuntut ilmu di Mekah dan Syekh Muhammad Arsyad mengangkat saudara dengan beliau,selain itu beliau juga bertemu dengan Datu Daha yang juga mengangkatnya menjadi orang tua sekaligus guru (insyaallah nanti diriwayat Datu Daha kita kisahkan)

Pada waktu itu dikerajaan Banjar masyarakatnya yang sangat menjunjung tinggi nilai agama diwajibkan bagi masyarakat laki laki yang sudah aqil balik atau sudah dewasa pada hari jum'ad diwajibkan untuk melaksanakan sholat jum'ad dimesjid mesjid dikampung masing masing,dan kalau tidak melaksanakan kewajiban tersebut akan didenda, dikarenakan setiap jum'ad beliau selau sholat dimesjid Al-Haram maka setiap minggu beliau harus membayar denda kepada kerajaan sampai habis harta beliau dan yang tertinggal cuma kuantan dan landai (alat untuk memasak nasi dan sayuran)  akhirnya setelah didesak oleh istri beliau karena tidak ada lagi barang yang bisa dipakai untuk membayar denda, beliau akhirnya berjanji untuk melaksanakan sholat jum'at dimesjid kampungnya,pada saat itu sungai dikampung beliau airnya sedang meluap dan hampir terjadi banjir dikarenakan pada malam harinya hujan sangat lebatnya,disaat para jamaah sedang ber wudhu dipinggir kali,tiba tiba datang Datu Sanggul dan langsung terjun kesungai yang sedang meluap tersebut lengkap dengan pakaiannya,orang orang berteriak dan menjadi gempar , ditengah kegemparan masyarakat tiba tiba muncul Datu Sanggul dari tengah sungai dan berjalan diatas air dengan tenangnya,yang lebih mengherankan pakaian beliau tidak basah sama sekali cuma anggota wudhu beliau saja yang basah, setelah keluar dari sungai beliau langsung menuju mesjid dengan tatap mata keheranan dari masyarakat,masyarakat makin terkejut pada saat imam mesjid mengumandangkan takbir dan diikuti jamaah jum'ad lainnya beliau hanya berpantun

   "Riau riau padang sibundan
    disana padang sitamu tamu
    rindu dendam tengadah bulan
   dihadapan Allah kita bertemu ...ALLAHU AKBAR....

setelah berkata demikian perlahan lahan kaki beliau terangkat dari lantai mesjid dan tubuh beliau berada diawang awang,setelah imam mengucapkan salam perlahan lahan kaki beliau kembali menjejakkan lantai mesjid,kemudian beliau berkata kepada jamaah jum'ad "saya tadi baru saja shalat diMasjidil Haram Mekkah dan kebetulan tadi ada yang mengadakan selamatan dan saya meminta kepada yang selamatan sedikit barakat(makanan yang dibagikan saat undangan pulang dan mari kita bersama sama mencicipinya, jangan ada yang tidak ikut mencicipinya walaupun sedikit "diceritakan bahwa nasi tersebut masih panas menandakan bahwa perjalanan beliau cuma sekejab saja, sejak kejadian tsb barulah masyarakat tahu bahwa beliau adalah termasuk golongan Wali Allah, sehingga pembayaran denda baik yang berupa uang maupun benda dikembalikan kepada beliau.

Diceritakan sebelum Datu Kalampayan atau Syekh Muhammad Arsyad sampai kekampung muning untuk mengambil sambungan kitab barencong dari Datu Sanggul, Datu Sanggul meminta para muridnya untuk bertahan sejenak karena ada yang mau disampaikan,beliau meminta para muridnya dan masyarakat untuk bergotong ruyung mempersiapkan menyambut kedatangan tamu dari jauh (Datu Kalampayan),kemudian masyarakat bergotong ruyung mempersiapkan segalanya
hari itu hari jum'ad beliau berkata kepada istrinya
"duhai adinda tercinta kakanda akan tidur,tolong kakanda jangan diganggu dan jangan pula membuka kelambu”.

baik kanda tapi kakanda apabila ada yang ingin bertemu dengan kakanda dengan keperluan yang sangat penting apakah dinda boleh membangunkan kakanda "kata istrinya bertanya
"kalau ada keperluan sangat penting silahkan saja "jawab beliau
setelah sekian lama beliau masuk kedalam kelambu dan tidak keluar keluar padahal hari itu hari jum'ad, istri beliau memanggil manggil sampai tiga kali,karena waktu sholat jum'ad makin dekat, beliau menjadi bimbang disisi satu suami beliau sudah berwasiat supaya jangan diganggu,disisi lainnya sholat jum'ad adalah kewajiban,akhirnya istrinya memberanikan diri membuka kelambu, namun apa yang terjadi suami yang dicintainya tidak ditemukan didalam kelambu, namun yang terlihat adalah setetes air yang sangat bening dan putih berkilauan diatas kain putih,setelah melihat kejadian tersebut dengan rasa heran bercampur kagum,kelambu itu ditutup kembali oleh istrinya,tak lama setelah itu datanglah Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari , setelah memperkenalkan diri Syekh Muhammad Arsyad lalu mengatakan ingin bertemu dengan Datu Sanggul, dan ternyata setelah kelambu tsb dibuka kembali oleh istri beliau Datu Sanggul sudah kembali kewujud semula tapi dalam keadaan sudah meninggal dunia... Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun....Syekh Muhammad Arsyad menyerahkan kain putih 5 lembar yang dipesan oleh Datu Sanggul waktu mereka terakhir bertemu dulu, dan ternyata kain putih tsb akan dipakai untuk kain kapan beliau.

Kemudian diberitahukan kepada murid murid beliau dan masyarakat,maka berdatanganlah orang orang untuk menolong dan melaksanakan fardu kifayah hingga selesai dan beliau dimakamkan di kampung muning benua nyiur tatakan Rantau,setelah selesai pemakaman Datu Sanggul kemudian Syekh Muhammad Arsyad menceritakan pertemuan beliau dengan istri Datu Sanggul dan menyampaikan pesan pesan beliau termasuk pesan untuk mengambil sambungan Kitab Barencong,istri Datu Sanggul memakluminya karena sebelum beliau meninggal sudah memberikan wasiat kepada istrinya untuk menyerahkan kitab tsb tapi terlebih dahulu beliau menyampaikan hal tersebut kepada murid murid Datu Sanggul, setelah itu baru kitab tsb di serahkan kepada Syekh Muhammad Arsyad atau Datu Kalampayan.

salah satu yang diyakini masyarakat adalah buah karya dari Datu Sanggul adalah syair pantun saraba ampat yang dan dalam bahasa banjar sangat terkenal karena berisi tentang  pelajaran tasawuf adapun bunyi syair tersebut adalah

                     SYAIR SARABA AMPAT
Allah jadikan saraba ampat
syariat tharikat hakikat ma'rifat
menjadi satu didalam khalwat
rasa nyamannya tiada tersurat

Huruf ALLAH ampat banyaknya
Alif i'tibar dari pada Zat-NYA
Lam awal dan akhir Sifat dan Asma-NYA
Ha isyarat dari Af'alnya

Jibril Mikail Malaikat mulia
Isyarat  sifat Jalal  dan Jamal
Izrail Israfil rupa pasangannya
I'tibar sifat Qahar dan Kamal

Jabar ail asal katanya
Bahasa Suryani asal mulanya
Kebesaran ALLAh itu artinya
Jalalullah bahasa Arabnya

Nur Muhammad bermula nyata
Asal jadi alam semesta
seumpama api dengan panasnya
itulah Muhammad dengan Tuhannya

Api dan banyu tanah dan hawa
itulah dia alam dunia
menjadi awak barupa rupa
tulang sungsum daging dan darah

Manusia lahir ke Alam Insan
di Alam Ajsam ampat bakawan
Si Tubaniyah dan Tambuniyah
Uriyah lawan si Camariyah

Rasa dan akal daya dan nafsu
didalam raga nyata basatu
AKU meliputi segala liku
Matan hujung rambut sampai kahujung kuku

Tubuh dan hati nyawa rahasia
Satu yang zahir amat nyatanya
Tiga yang batin pasti adanya
Alam shagir itu sabutnya

Mani Manikam M adi dan Madzi
Titis manitis jadi menjadi
Si anak adam balaksa kati
Hanya yang tahu ALLAHU RABBI

Kaampat ampatnya kada tapisah
datang dan bulik kepada ALLAH
Asalnya awak daripada tanah
Asalpun tanah sudah disarah

Dadalang Simpur barmain wayang
Wayang asalnya sikulit kijang
Agung dan sarun babun dikancang
kaler bapasang diatas gadang

Wayang artinya sibayang bayang
Antara kadap silawan tarang
semua majaz harus dipandang
Simpur balalakun hanya saorang

Samar Bagung si Nalagaring
Sijambulita suaranya nyaring
Ampat isyarat amatlah penting
Siapa nang handak mancari haning

mudah mudahan riwayat Datu Sanggul ini bermanfaat bagi saudara saudaraku semua,kalau ada kekurangan al faqir mohon maaf sebesar besarnya akhirul kalam assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.(fy)


Sumber; - Manakib Datu Sanggul,
              - Kisah Datu Datu. Terkenal Kalimantan Selatan,
              -http://aladamyarrantawie.blogspot.com/
              -http://www.facebook.com/Kisah.Para.DatudanUlama.Kalimantan

              -http://aladamyarrantawie.blogspot.com/2012/06/riwayat-datu-sanggul.html

Datu kelampayan (Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari)

Yang disebut Datu Kalampayan tidak lain adalah maulana syekh Muhammad Arsyad bin Abbdullah Al-Banjari.lahir 15 shafar 1122 h bertepatan dengan 19 Maret 1710 M di LOk Gabang,dan wafat di Dalam Pagar 6 syawaal 1227 H bertepatan dengan 13 Oktober 1812 h dalam usia 105 tahun dan dimakamkan dikampung tersebut,yaitu desa Kalampayan ( sekitar 56 km dari Banjarmasin).

Maulana syekh Muhammad Arsyad adalah seorang ulama yang sangant berpengaruh dan mempunyai peran penting dalam sejarah pengembangan siar agana Islam,khususnya di bumi Kalimantan .Seorang yang sangat gigih mempertahankan dan mengembangkan faham Ahlus Sunah Wal jama'ah dengan faham Asy'ariah untuk Ilmu Tauhid,dan Mazhab Imam syafi'i untuk bidang Ilmu fiqih.Beliu juga seorang mufti (penasehat agama) pada Kesultanan Banjar,dan juga seorang penulis yang produktif.

Maulana syekh Muhammad Arsyad ketika kecilnya bernama ja'far,adalah anak tertua dari lima bersaudara hasil perkawinan Abdullah dengan siti aminah.Adapun anak Abdullah dengan Siti Aminah adalah:

1. haji Muhammad Arsyad
2. Haji Zainal Abidin
3. Abidin
4. Diang Panangah
5. Normin

Sejak kecil, tepatnya paa umur sekitar 7 tahun Muhammad Arsyad kecil sudah fasih dalam membaca Al-Quran.Bakat tulis-menulis juga sudah mulai nampak terlihat padanya dikala itu.Karenanya beliau dipelihara dan dikumpulkan oleh sultan bersama dengan anak-anak dan cucu-cucu keluarga kerajaan

Karena bakat dan kepandaian beliau dalam mempelajari ilmu agama,maka menjelang usia 30 tahun Muhammad Arsyad diberangkatkan ketanah suci Mekkah untuk memperdalam ilmu agama dengan biaya sultan (kerajaan),karena sultan berharap dengan ilmu yang diperolehnya ditanah suci itu kelak akan dapat membimbing dan mengajarkan kepada rakyat Banjar dan sekitarnya dalam hal ke agamaan (Islam)

Di tanah Suci Mekkah dan Madinah beliau belajar kepada para ulama yang terkenal, antara lain:

1. Syekh Athaillah bin Ahmab Al-Mihsri Al-Azhar
2. Sekh Muhammad bin Sulaiman Al-Kurdi.Madinah.(pengarang kitab Hawasyil
madaniyyah)
3. Syekh Muhammad bin Abdul Karim As-Sammany Al-Madany,dalam bidang
tasawuf yang akhirnya mendapatkan Ijazah dengan kedudukan Khalifah
(wakil).
4. Syekh Ahmad bin Abdul Mun'im Ad-Damanhuri.
5. Syekh Sayyid Abul Faydi Muhammad Murtadha' Az-Zabidi
6. Syekh Hasan bin Ahmad 'Akisy Al-Yamani
7. Syekh Salim bin Abdullah Al-Bashr.
8. Syehk Shiddiq bin Umar Khan.
9. Syekh Abdullah bin Hijazi bin Asy-Syarqawi
10. Syekh Abdurrahman bin Abdul Aziz Al-Maghrabi.
11. Syekh Sayyid Abdurrahman bin Sulaiman Al-Ahdal.
12. Syekh Abdurrahman bin Abdul Mubin Al-Fathani.
13. Syekh Abdul Ghani bin Syekh Muhammad Hilal.
14. Syekh 'Abid As-Shindi.
15. Syekh Abdul Wahab Ath-thanthawi.
16. Syekh Maulana Sayyid Abdurrrahman Mirghani.
17. Syekh Muhammad bin Ahmad Al-jawahir.
18. Syekh Muhammad Zayn bin Faqih Jalaludin Aceh.

Ketika di Mekkah beliau berkenalan dan bersahabat dengan penuntut-penuntut setengah air,antara lain: Abdul Wahhab Bugis dari Makasar,Abdus Samad dari Palembang (pengarang kitab Siyarus Salikin dan Hidayatus Salikin) dan Abdur Rahman Masri dari Betawi (jawi).Konon di Mekkah itu pula sempat berkenalan dan sekaligus berguru kepada Datu Sanggul (Abdus Samad),yang pada akhirnya beliu diberi kitab yang terkenal dengan sebutan Kitab Barencong oleh Datu Sanggul.

Setelah lebih 30 tahun belajar ditanah suci beliau akhirnya dapat menguasai keahlian diberbagai bidangilmu agama seperti:ilmu fiqih,ilmu tasawuf,usul fiqih,cabang -cabang bahasa Arab seperti: nahwu,sharaf,balaghah dan lain-lain,serta ilmu falak (astronomi) dan ilmu umum seperti politik serta pemerintahan . Selesai mempelajari yang disebut diatas beliau pulang ketanah air bersama kawan-kawannya.

Sebenarnya beliau dan kawan - kawan tidak ingin pulang ketanah air tetapi ingin melanjutkan belajar di Mesir,namun maksud tersebut terpaksa dibatalkan karena Syekh sulaiman Al-kurdi menyatakan bahwa ilmu mereka sudah dalam dan luas,lebih penting pulang ketanah air untuk memberi pelajaran dan membimbing masyarakat didaerah masing-masing.

akhirnya mereka menuruti nasehat guru mereka itu.Setiba ditanah betawi (Jakarta) Muhammad Arsyad dan kawan-kawan disambut oleh para ulama dan orang banyak dengan gembira. Selama 60 hari berada di betawi (jakarta),beliau berkunjung kebeberapa mesjid.Berikut beberapa karamah (keahlian)yang beliau miliki,beliau dapat membetulkan arah kiblat mesjid yang kurang tepat.mesjid yang beliau perbaiki arahkiblatnya adalah mesjid Jembatan Lima,Mesjid Luar Batang, dan Mesjid Pekojan.

Selanjutnyabeliau menuju banjar masin dengan menumpang kapal Belanda. Sampai ditengah laut jawa.kapten kapal bertanya. "ya Tuan haji besar! berapakah kedalaman laut jawa ini?" kata kapten kapal.(Haji Bear adalah gelar kehormatan bagi tuan guru yang menuntut ilmu di tanah Suci Mekkka). Sebelum menjawab beliau memandangi air laut jawa tersebut,kemudian beliau berkata "200 meter"jawab syekh Muhammad Arsyad.

Kapten kapal tersebut tidak langsung percya dengan jawaban Syekh Muhammad Arsyad itu,kemudian dia mengambil meteran panjang dan mengukur kedalaman air laut tersebut.Setelah diukur ternyata kedalaman air laut tersebut tepat 200 meter,sedikitpun tidak kurang atau lebih, Kapten kapal Belanda itu menggelengkan kepala mendengar jawaban Syekh Muhammad Arsyad. "tuan Haji Besar, asnda orang hebat !" puji kapten kapal..'Dari warna airnya,bila air laut berwarna putih kebiruan kedalamannya 200 meter,seperti laut jawa ini bila kebiru-biruan maka kedalamannya mencapai 2000 meter,dan bila berwarna biru kedalamannya mencapai 2000 meter lebih' jawab Syekh Muhammad Arsyad dengan mantap."Tuan ,Betul".kata kapten kapal belanda itu kagum akan kecerdasan dan ilmu yang dimiliki beliau.

Pada bulan Ramadhan 1186 h. (1773 M.) sampailah beliau ditanah Banjar. Kedatangan beliau disambut meriah oleh kerajaan beserta seluruh masyarakat.

Supaya Syekh Muhammad Arsyad leluasa mengembangkan ilmu yang telah diperolehnya ,oleh sultan Tahmiddulah II beliau diberi sebidang tanah belukar diluar kota Martapura ,tepat di tepi sungai menuju Banjarmasin.tanah belukar itu dijadikan perkampungan tempat tinggal dan ditempat itu pula beliau dapat mengajarkan ilmu-ilmu yang yang telah didapatnya dengan membuka pengajian-pengajian. Disamping mengajar beliau juga seorang pengarang yang produktif,beliau mengarang kitab-kitab agama untuk bahan pelajaran bagi para penuntut ilmu, seperti:
1. Sabillal Muhtadin. Berisi tentang fiqih.
2. Risalah ushuluddin. Kitab tauhid bahasa melayu tulisan arab.
Ditulis pada tahun 1188 H.
3. Tuhfatur Raghibin.Berisi tentang tauhid.ditulis pada tahun 1188 H.
4. Kanzul Ma'rifah.Berisi tentang ilmu tasawuf.
5. Luqthatul'Ajilan.Kitab khusus membahas fiqih tentang perempuan
6. Kitab Faraid.Berisi tentang tata cara pembagian waris.
7. Al-Qawlul Mukhatashar.Berisi tentang Imam Mahdi.
Ditulis pad tahun 1196 H.
8. Kitab ilmu falak.Berisi tentang astronomi.
9. Fatwa Sulayman Kurdi. Berisi tentang fatwa-fatwa guru beliau sulayman kurdi
10. Kitabun Nikah. Berisi tentang tata cara perkawinan dalam syariat islam.

Selain itu ada pula karya tulisan beliau dalam ukuran besar dan AL_QUR'AN
tulisantangan beliau dalam ukuran besar dan dengan khath yang sangat indah di Museum nasional Banjarbaru Kalimantan Selatan.

Kitab - kitab beliau tersebut sampai sekarang masih dijadikan bahan kajian dan pelajaan ,bahkan sebagai bahan pegangan dalam melaksanakan ibadat,terutama kitab Sabilal Muhtadin.Kitab Sabilal Muhtadin ini tersiar luas di Asia Tenggara bahkan sampai ke Mekkah dan Mesir , dan ini merupakan salah satu karamah ( kemulian ) beliau.

maulan Syekh Muhammad Arsyad Al-banjari mempunyai 11 (sebelas) orang istri,dan mempunyai 30 (tiga puluh ) orang anak,istri-istri beliau adalah:

1. Tuan Bajut.
2. Tuan Bidur.
3. Tuan Lipur.
4. Tuan Guwat.
5. Tuan ratu Aminah.
6. Tuan Gandar Manik.
7. Tuan Palung.
8. Tuan Turiah.
9. Tuan Daiy.
10. Tuan markidah.
11.Tuan Liyuh.

Karamah (Kemulian) beliau adalah makam beliau yang sampai sekarang sangat ramai diziarahi orang.Dengan ziarahnya orang-orang yang datang dari segala penjuru Kalimantan dan Luar Kalimantan,mereka membagi - bagikan hadiah pada penduduk Kalampayan yang ada disekitar makam itu.Hal ini adalah nikmat dan rizeki bagi masyarakat sekitar makam beliau,dengan kata lain,walau beliau sudah lama meninggal dunia, beliau masih dapat membantu penduduk kampung sekitar makam beliau.

copas dari : http://riwayathidupulama-ulamabesarislam.blogspot.com/2009/07/datu-kalampayan-martapura.html